Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu

Mencari pekerjaan memang bukan hal yang mudah. Walaupun sudah memiliki spesifikasi  yang dicari, nggak jarang ada kendala yang ditemui sepanjang jalan. Mulai dari mentok di tahap interview atau tes yang kesekian kali, di-ghosting HRD, penawaran yang tidak sesuai, sampai lowongan palsu yang banyak bertebaran. Nah, supaya kamu nggak mudah tertipu lowongan kerja palsu, kenali deh ciri-ciri berikut.

1. Persyaratan terlalu mudah

Biasanya perusahaan butuh waktu 1-2 minggu untuk proses rekrutmen. Perusahaan juga sudah memiliki persyaratan spesifik yang dijabarkan dengan jelas, karena mereka sudah tahu pasti orang dengan kemampuan apa yang mereka cari. Jadi, kalau ada lowongan dengan persyaratan mudah seperti “tanpa tes pasti lolos, menerima semua jenjang pendidikan, tanpa pengalaman kerja, langsung bekerja besok!”, maka ini udah cari salah satu ciri lowongan pekerjaan palsu.

2. Nama dan alamat kantor tidak jelas

Lowongan Kerja Palsu

Enggak semua perusahaan memiliki kantor di gedung bertingkat, tapi setidaknya perusahaan yang beneran punya nama dan alamat kantor yang jelas. Kalau kamu ragu akan keasliannya, kamu bisa langsung cek dengan mengetik “penipuan” diikuti dengan nama kantor yang kamu curigai tersebut ke mesin pencarian. Ini penting sebelum benar-benar datang atau melanjutkan proses rekrutmen.

3. Memungut biaya

Kalau kata ABG zaman sekarang sih, ini red flag banget! Biasanya mereka mengatakan kamu harus membayar biaya training atau administrasi, yang akan dikembalikan setelah kamu jadi pegawai. Padahal, perusahaan besar sekalipun nggak pernah minta biaya apapun di proses rekrutmen. Lagian, kita kan cari kerja untuk dibayar, kok malah disuruh bayar duluan ya …

4. Penulisan yang buruk pada undangan kerja (interview atau psikotes)

Lowongan Kerja Palsu

Yang namanya perusahaan asli, biasanya bentuk korespondensinya menggunakan bahasa yang baku dan formal. Perhatikan mulai dari logo perusahaan hingga ke isi undagan interview atau psikotes yang dikirimkan. Apakah ada keanehan pada penulisannya, kalimat, tanda baca, atau logo perusahannya? Kalau melalui surat elektronik, apakah mereka hanya mengirimkan image tapi lupa menggunakan subyek dan body email yang jelas? Kalau enggak sih, mendingan skip aja, Sobat Kreatif.

5. Menyebutkan gaji fantastis dan tidak realistis

Memang ada lowongan yang menyebutkan kisaran gaji yang dapat diberikan. Tapi itu semua kembali ke kualifikasi pelamar dan biasanya didiskusikan di tahap akhir wawancara. Kalau sejak awal, lowongan kerja sudah menyebutkan gaji yang fantastis, kamu patut curiga. Ingat kata nenek, if it’s too good to be true, it probably is. Alias, kalau terdengar fantastis dan tidak realistis, ya kemungkinan emang nggak realistis, gaes.

6. Domain perusahaan meragukan

Perusahaan memiliki situs sendiri? Bagus, kamu bisa cari tahu info lengkap dan resmi dari situs tersebut. Tapi, kalau infonya nggak lengkap, domain meragukan, dan terkesan tidak resmi (lowongankerja.blogspot.co.id, misalnya), itu adalah red flag selanjutnya.

7. Meminta informasi pribadi

Saat melakukan rekrutmen, informasi yang diperlukan dan dapat kamu bagikan hanyalah informasi yang biasa tercantum di CV. Kamu tidak memiliki kewajiban memberikan informasi lainnya. Jadi, kalau mereka meminta informasi pribadi, jangan berikan ya, kawan-kawan. Apalagi yang bersifat rahasia seperti NIK dan nomor KK.

Cara Menghindari Lowongan kerja Palsu

1. Riset

Lowongan Kerja Palsu

Saat ini sangat mudah mencari berbagai macam informasi di internet. Termasuk saat melamar pekerjaan atau menerima tawaran pekerjaan. Langsung aja cek di internet dan riset kecil-kecilan. Cek website resmi perusahaan untuk memastikan apakah mereka memang sedang melakukan rekrutmen. Tanya juga pendapat orang lain atau temanmu mengenai lowongan pekerjaan tersebut.

2. Melamar pekerjaan langsung dari situs resmi perusahaan

Untuk menghindari penipuan, kamu bisa melamar ke lowongan pekerjaan tersebut melalui situs resminya. Biasanya di bagian ‘karier’, perusahaan akan mencantumkan lowongan dan spesifikasi yang sedang dibutuhkan dan menyediakan form yang bisa langsung kamu isi. Seperti yang bisa kamu cek di laman Karier di website LabKreatif. Hehehe.

3. Cek LinkedIn

Satu lagi yang harus kamu cek adalah LinkedIn. Kalau tiba-tiba ada yang menghubungi padahal nggak merasa mengirimkan lamaran, kamu bisa kepoin apakah orang tersebut benar-benar pegawai di perusahaan tersebut melalui LinkedIn. Kalau ada yang aneh, kamu bisa langsung cari tahu dengan menghubungi nomor telepon kantornya.

Nah, itu dia beberapa ciri lowongan pekerjaan palsu yang harus kemu ketahui. Mencari pekerjaan memang nggak mudah, tapi harus selalu hati-hati dan jangan ragu untuk bertanya ya!

Artikel lainnya

Terimakasih, kamu sudah daftar

Untuk membantu kami mencari tahu apakah kamu orang yang tepat untuk diajak bekerjasama. Berikut adalah tes kerja yang harus kamu kerjakan

Test kerja

Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu

Dedline: 7 hari kerja sejak anda klik “daftar”