
Merasa jenuh dalam pekerjaan adalah hal yang wajar, Sobat LK. Rasanya semua orang yang rutin bekerja akan merasakan hal serupa. Biasanya istirahat sejenak atau sekadar ngobrol dengan sahabat menjadi solusi. Namun, sebagian orang merasa stuck atau menjalani karier yang nggak sesuai passion sebenarnya dan ingin career switch aja.
Apa Itu Career Switch?
Menurut Indeed, career switch adalah tindakan mengejar posisi atau profesi tertentu di luar lingkup posisi atau profesi yang kamu miliki sekarang. Alias “banting setir”. Misalnya, selama beberapa tahun terakhir kamu memngku jabatan sebagai Manajer HRD. Kemudian saat melakukan career switch ke posisi berbeda, jabatanmu diturunkan dulu menjadi Asisten Manajer karena masih perlu beberapa penyesuaian.
Ada pula banting stir yang lebih ekstrem lagi ke bidang pekerjaan yang sama sekali berbeda. Misalnya, kamu awalnya bekerja di bidang pertanian, terus tertarik menjadi copywriter karena sempat lihat lowongannya di Instagram LabKreatif dan sejak itu menjalani karier sebagai copywriter.
Ada banyak alasan yang melatarbelakangi keputusan seseorang untuk mengubah karier, di antaranya:
- Rasa jenuh dengan rutinitas.
- Tuntutan pekerjaan atau manajemen yang terlalu berat.
- Merasa tidak berkembang atau tidak lagi menemui tantangan.
- Faktor eksternal seperti perkembangan teknologi dan pandemi yang mendorong untuk menyelaraskan kemampuan dengan kebutuhan industri.
Apakah kamu juga pernah merasakan hal-hal tersebut dan sempat berpikir untuk melakukan career switch, Sobat LK? Simak dulu kelebihan dan kekurangannya berikut ini.
Kelebihan Career Switch
1. Kembali Memegang Kendali
Kalau sebelumnya kamu merasa tidak bergairah saat harus berangkat kerja, dengan karier yang baru kamu akan mendapat suntikan semangat baru. Seperti saat awal kerja dulu, kamu akan memulai semuanya dengan perspektif baru yang lebih segar.
Jika sebelumnya kamu merasa setengah hati, dengan karier baru kamu merasa kembali memegang kendali atas hidup kamu.
2. Semakin Berkembang
Karier baru seringkali mengharuskan kamu untuk belajar skill baru juga. Kalau kamu cepat bosan dan merasa bahwa karier sebelumnya stuck di situ-situ aja, kemungkinan ini menjadi tantangan baru yang seru. New year, new opportunities, new skills!
3. Pendapatan Meningkat
Nggak bisa dipungkiri kalau penghasilan yang lebih tinggi menjadi salah satu faktor utama seseorang melakukan career switch. Tentunya, kamu juga sudah sering mendengar kisah mereka yang tadinya bekerja kantoran kemudian beralih profesi menjadi content creator. Namun, jangan sampai kamu hanya tergiur oleh proyeksi pendapatan yang meningkat, ingat tanggung jawab yang harus kamu selesaikan.
4. Lebih Bahagia
Setelah merasa lebih memegang kendali atas hidup sendiri, hari yang dijalani terasa lebih ringan. Otomatis, rasa stres kamu juga akan berkurang dan kamu akan merasa lebih bahagia. Kamu juga dapat mengatur kembali porsi waktu yang harus dibagi antara pekerjaan, keluarga, atau hobi.
Baca juga: 10 Tips Jitu Dapat Pekerjaan di LinkedIn untuk Fresh Graduate
Kekurangan Career Switch
1. Mulai Dari Nol Lagi
Seperti baru Lebaran, kamu harus mulai semuanya dari nol lagi saat melakukan career switch. Kebayang, kan? Kamu harus banyak belajar lagi, menyesuaikan diri lagi dengan rutinitas baru, atau dengan aturan di tempat kerja yang baru. Kamu juga akan menemui masalah dan situasi yang mungkin tidak pernah kamu hadapi sebelumnya.
2. Finansial Tidak Stabil
Saat berhenti dari pekerjaan kamu, otomatis penghasilan kamu juga berhenti. Melakukan career switching juga dapat disertai dengan periode ketidakpastian. Apalagi kalau kamu sempat menganggur saat mencari pekerjaan baru di industri yang masih asing. Ada pula kemungkinan turun jabatan, yang juga berimbas ke pendapatan. Risikonya adalah kamu mungkin harus mengorbankan uang tabungan kamu.
3. Disebut ‘Kutu Loncat’
Istilah ‘kutu loncat’ sering disematkan untuk mereka yang nggak bertahan lama di satu perusahaan untuk waktu yang lama. Sebenarnya nggak adil juga sih, karena kan kita semua hanya ingin mencari kesempatan yang terbaik, bukan?
Namun, kamu juga harus paham nih sudut pandang dari employer alias si pemberi pekerjaan. Dibutuhkan waktu dan sumber daya yang nggak sedikit untuk merekrut orang baru. Jadi, mereka berharap karyawan mereka akan bertahan cukup lama untuk berkontribusi ke suksesnya perusahaan. Sebagai job hopper, kamu mungkin dilihat sebagai orang yang sulit berkomitmen.
Waktu yang Tepat untuk Melakukan Career Switch
Terus kapan dong waktu yang tepat untuk melakukan career switch? Apa sekrang waktu yang tepat, mumpung masih awal tahun? Eits, jangan tergesa-gesa, Sobat LK. Selain karena ingin jalan karier yang lebih menarik, kamu bisa mempertimbangkan untuk ubah haluan kalau kamu merasakan tanda-tanda ini di karier kamu sekarang.
- Tidak lagi belajar atau berkembang
- Kelelahan fisik dan mental
- Merasa tidak cocok dengan nilai-nilai perusahaan
- Merasa pekerjaanmu membosankan atau nggak penting
- Merasa nggak dianggap
Baca juga: Catat, Ini 10 Pekerjaan Menjanjikan di Masa Depan

Persiapan Sebelum Career Switch
Udah yakin nih mau career switch? Oke, tapi sebelum benar-benar pindah jalur karier, please lakukan persiapan berikut ini.
1. Lakukan Riset
Riset selengkapnya terhadap bidang yang kamu incar. Bisa melalui browsing atau lebih oke lagi kalau kamu bisa tanya-tanya sama orang yang sudah lebih dulu bergelut di bidang itu. Jangan ragu untuk tanya seluk-beluk, suka-dukanya, scope pekerjannya, perkiraan salary, dan apa aja yang bisa kamu lakukan untuk belajar.
2. Cari Mentor
Kamu juga bisa mencari seorang mentor, sehingga kamu bisa minta pendapat dan menjadikannya bahan pertimbangan. Dengan pengalaman yang dia miliki, kamu jadi bisa mendapat gambaran lengkap.
3. Perluas Networking
Dengan jaringan pertemanan yang luas, kamu bisa lebih mudah mendapat informasi dan belajar. Semakin banyak belajar, proses career switch akan lebih mudah.
4. Rebranding
Setelah bertahun-tahun meniti karier di satu bidang, ada personal branding yang melekat pada diri kamu, Sobat LK. Kalau udah yakin untuk career switch, kamu juga harus rebranding diri kamu sendiri mulai dari update resume, CV, dan profil LinkedIn kamu. Dengan demikian, perusahaan yang potensial juga bisa mempertimbangkan kamu.
5. Ikut Internship atau Volunteering
Udah jenuh, tapi masih ragu banget nih mau meninggalkan pekerjaan lama? Kalau iya, kamu bisa lho coba kegiatan magang atau menjadi volunteer di lembaga nonprofit yang sesuai dengan bidang yang kamu minati. Jadi, kamu punya pengalaman dan tahu rasanya terjun langsung tanpa terburu-buru resign.
Jadi, rencana mau ganti karier ke bidang apa nih, Sobat LK?
Baca juga: Baru Masuk Dunia Kerja? Persiapkan Diri dengan 5 Kiat Sukses Ini
Sumber: ekrut, bestcolleges, goodmenproject