Dari mata jatuh hati benar-benar berlaku untuk bermacam aspek dalam hidup kita. Termasuk saat memilih produk barang atau jasa. Tentunya kita akan memilih bentuknya yang menarik dan penuh warna, bukan? Tampilan visual yang kita lihat itu termasuk ke dalam unsur-unsur branding.

Apa Itu Branding?

Brand diartikan sebagai identitas diri yang membedakan antar sesama baik manusia, produk, maupun tempat. Melansir dari jurnal.id, branding adalah kegiatan komunikasi untuk memperkuat dan mempertahankan sebuah brand dalam memberikan perspektif kepada orang yang melihatnya. Branding dilakukan oleh perusahaan dalam rangka membangun dan membesarkan brand. Bukan hanya merek atau produk yang dikenal, branding membantu masyarakat melihat image perusahaan secara keseluruhan. Makanya branding harus dipikirkan matang-matang.

Ada beberapa unsur branding yang harus diperhatikan nih:

1. Nama merek untuk memudahkannya untuk dikenali masyarakat.
2. Logo yang unik dan sesuai dengan brand.
3. Tampilan visual yang bisa diaplikasikan ke desain produk, desain kemasan, dan sebagainya.
4. Juru bicara atau brand ambassador untuk meningkatkan pemasaran produk. 
5. Lagu tematik untuk melengkapi unsur visualisasi agar lebih mudah diingat.
6. Kata-kata (slogan, tagline, jingle, akronim) yang cerdas, mudah diingat, dan beda dari brand lain.

Fungsi dan Tujuan Branding

Produk atau jasa yang kita tawarkan bisa jadi bukan satu-satunya yang ada di pasaran. Di sinilah branding berperan dengan fungsi dan tujuan untuk menjadi pembeda agar mudah dibedakan dengan kompetitor. Selain itu, branding juga berperan untuk alat promosi dan daya tarik. Brand yang kuat dapat mengendalikan pasar karena masyarakat telah mengenalnya dan cenderung loyal terhadap brand yang sama.

Konsep dan Strategi Branding

Untuk menciptakan branding yang baik, kamu harus mengenal dulu apa yang ingin kamu jual dan tujuan bisnis kamu. Selain tujuan komersil, kamu bisa lebih spesifik menentukan tujuan bisnis. 

Sebagai contoh, The Body Shop memiliki visi untuk menjadi brand kecantikan yang ramah lingkungan dan etis, serta menyediakan beragam pilihan produk alami yang efektif dengan pelayanan yang baik. 

Visi ini diterjemahkan melalui branding mulai dari logo utama, desain produk, kemasan daur ulang yang digunakan, hingga activity yang bekerja sama dengan komunitas yang memiliki visi serupa. 

Agar branding produk kuat, kamu memerlukan strategi branding yang dapat membantu menentukan langkah untuk membangun brand kamu. 

Berikut strategi branding yang perlu kamu lakukan.

1. Logo yang sesuai

Logo diletakkan pada kemasan produk, foto profil sosial media, dan elemen lainnya yang berhubungan dengan produk. Makanya penting untuk memiliki logo yang benar-benar sesuai dan mewakili produk kamu.

2. Tagline yang sesuai

Tagline yang tepat akan menjadi sarana komunikasi pada konsumen. Nggak perlu terlalu panjang, yang penting tagline dapat menyampaikan pesan dan tujuan dari produk kamu.

3. Kampanye media sosial

Saat ini media sosial menjadi sarana utama untuk memperkenalkan dan ‘menjual’ produk kamu. Bagi bisnis yang belum terlalu besar, media sosial tetap dapat diakses gratis sehingga memudahkan dan menguntungkan

Untuk melakukan campaign, kamu perlu menyiapkan konten yang berisi informasi mengenai produk kamu. Eits, tapi jangan asal unggah foto dan caption. Pastikan unggahan kamu sesuai dengan branding yang ingin dibangun ya. 

4. Konsisten

Nah, ini juga yang nggak kalah penting. Strategi branding harus dijalankan dengan konsisten supaya pesannya tersampaikan dengan baik. Jangan kecil hati kalau campaign kamu belum menghasilkan target yang ingin dicapai.

Evaluasi dan pengembangan strategi perlu dilakukan secara berkala supaya bisa menyesuaikan strategi dengan langkah branding yang masih diperlukan. 

Strategi branding emang lumayan rumit untuk dipikirkan dan dijalankan sendirian. LabKreatif juga menyediakan jasa penulisan copy dan strategi branding media sosial yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan brand kamu. Langsung aja cek page produk dan portofolio kami untuk info lebih lengkap.