Halo para fresh graduate dan pejuang karier pertama! Pernah nggak sih, pas dapet email dengan subjek “Undangan Wawancara”, jantung deg-degan, seneng, tapi langsung bingung, “Anjir, balesnya gimana nih biar nggak keliatan kaku atau malah sok asik?” Tenang, Anda nggak sendirian. Mikirin cara membalas email panggilan interview itu bukan lebay. Ini adalah level pertama dari game “dapetin kerja”. HRD itu kayak juri di babak audisi. Sebelum unjuk gigi, mereka liat dulu cara Anda pegang mic. Balasan email itu adalah “cara Anda pegang mic”.
Kalau Anda masih nganggep ini sepele, sebaiknya Anda pikirkan lagi. Jangankan isi emailnya, kalau alamat emailnya nggak profesional pun, rekruter berpikir ulang untuk mengontak Anda. TopResume dalam survei tahun 2018 menyebutkan bahwa 46% rekruter menganggap alamat email yang tidak profesional sebagai hal yang membuat kandidat ditolak pada tahap awal
Jadi, ya, ini penting. Banget.
Email Balasan: Trailer Diri Anda di Mata HRD
Bayangin gini: HRD itu kayak penonton yang mau nonton film. Balasan email Anda adalah trailer-nya.
- Trailer yang bagus: Bikin penonton penasaran, nunjukkin kualitas filmnya, dan bikin mereka nggak sabar buat nonton.
- Trailer yang jelek: Gambarnya burik, suaranya aneh, ceritanya nggak jelas. Penonton langsung ilfeel dan milih nonton film lain.
Balasan email anda itu persis kayak gitu. Itu adalah kesempatan pertama buat nunjukkin Anda itu kandidat yang:
- Profesional: Ngerti etika dasar komunikasi.
- Teliti: Nggak ada typo bertebaran, apalagi salah nulis nama perusahaan.
- Antusias: Beneran pengen kerja di situ, bukan cuma iseng-iseng berhadiah.

Nggak Usah Pusing, Ini Cara Membalas Email Panggilan Interview dan Resep Anti Gagalnya
Nulisnya nggak perlu kayak skripsi kok. Cukup ikutin resep simpel ini biar trailer Anda keren.
- Subjek Email: Anggap ini judul film Anda. Jelasin ini film tentang apa. Formatnya: Konfirmasi Wawancara – [Nama Lo] – [Posisi yang Dilamar]. Simpel, informatif, gampang dicari.
- Salam Pembuka: Jangan kayak chat WA ke temen. Panggil nama HRD-nya kalau tahu (Yth. Ibu/Bapak [Nama HRD]). Ini nunjukkin Anda udah riset dan peduli.
- Ucapin Makasih: Ini etika dasar. Kayak bilang “permisi” pas lewat. Kalimat simpel kayak, “Terima kasih atas undangan wawancara…” udah cukup buat nunjukkin Anda punya sopan santun.
- Konfirmasi Langsung: Nggak usah basa-basi. Langsung bilang lo bakal dateng dan ulangi detail jadwalnya. Ini bukti lo udah baca emailnya dengan bener.
- Penutup yang Semangat: Kasih sinyal positif. Bilang aja Anda menantikan diskusinya.
- Tanda Tangan (Signature): Ini kartu nama digital Anda. Cantumin nama lengkap, nomor HP, dan link LinkedIn/Portofolio.
Cheat Sheet Cara Membalas Email Panggilan Interview Buat Semua Kondisi
Biar makin gampang, ini cheat sheet yang bisa Anda copy-paste dan modifikasi.
Skenario 1: Jadwal Aman, Siap Datang
Subjek: Konfirmasi Wawancara – [Nama Anda] – [Nama Posisi]
Yth. Ibu/Bapak [Nama HRD],
Terima kasih banyak atas undangan wawancara untuk posisi [Nama Posisi].
Saya mengonfirmasi akan hadir pada jadwal yang telah ditentukan: Hari, Tanggal: Kamis, 26 Juni 2025 Waktu: Pukul 10.00 WIB
Saya sangat menantikan diskusi kita.
Hormat saya, [Nama Anda] [Kontak & Tautan LinkedIn]
Skenario 2: Bentrok, Minta Jadwal Ulang
Subjek: Permohonan Jadwal Ulang Wawancara – [Nama Anda]
Yth. Ibu/Bapak [Nama HRD],
Terima kasih atas undangannya. Saya sangat antusias untuk melanjutkan proses ini.
Dengan segala hormat, saya berhalangan pada jadwal yang diusulkan. Jika berkenan, saya memiliki ketersediaan pada hari Jumat, 27 Juni, atau kapan pun pada pekan berikutnya sesuai ketersediaan Anda.
Terima kasih atas pengertiannya.
Hormat saya, [Nama Anda] [Kontak]
Skenario 3: Konfirmasi Sambil Nanya Dikit
Subjek: Konfirmasi & Pertanyaan Wawancara – [Nama Anda]
Yth. Ibu/Bapak [Nama HRD],
Terima kasih atas undangannya. Saya mengonfirmasi akan hadir pada Kamis, 26 Juni 2025, pukul 10.00 WIB.
Untuk membantu persiapan, jika berkenan, apakah ada dokumen spesifik yang perlu saya bawa?
Terima kasih atas perhatiannya.
Hormat saya, [Nama Anda] [Kontak]
Skenario 4: Udah Dapet yang Lain, Tolak Secara Halus
Subjek: Pemberitahuan – Undangan Wawancara [Nama Posisi]
Yth. Ibu/Bapak [Nama HRD],
Terima kasih banyak atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan.
Setelah melalui pertimbangan, saya harus menolak kesempatan ini karena telah menerima tawaran dari perusahaan lain.
Saya sangat menghargai waktu Anda dan mendoakan yang terbaik untuk [Nama Perusahaan].
Hormat saya, [Nama Anda] [Kontak]
Red Flags yang Bikin HRD Auto-Skip Lamaran Anda
- Alamat Email Alay: Masih pake bocah_gaming99@… atau cinta_selamanya@…? Udah, ganti sekarang. Bikin yang profesional pake nama Anda.
- Typo Bertebaran: Salah nulis nama perusahaan atau nama HRD itu fatal. Survei terhadap 625 perekrut di April–Mei 2024 menemukan 65 % rekruter di Inggris menolak CV yang tampilannya kurang rapi atau tidak profesional (format, tata letak). Baca ulang sebelum kirim!
- Bahasa Gaul Kelewatan: Nulis “siap, OTW gan” atau “oke sis” itu bencana. Jaga bahasa tetap sopan, jangan kayak lagi di tongkrongan.
Jadi, sekarang Anda tahu. Email balasan itu bukan cuma formalitas. Itu trailer dari diri Anda. Anda mau diliat sebagai profesional yang siap kerja, atau ‘bocah kemarin sore’ yang masih butuh banyak belajar?
Pilihan ada di tangan Anda.
Setelah email Anda keren, siapin amunisi buat perangnya. Cek 12 pertanyaan interview yang sering dihadapi fresh graduate biar Anda makin pede pas hari-H.