Dalam dunia sosial media yang super-kompetitif, super-cepat, dan super-dinamis, ‘berteriak’ paling keras bukanlah strategi yang efektif. Yang kamu butuhkan adalah copywriting cerdas yang membuat audiens berhenti scrolling dan memberikan perhatian penuh pada kontenmu. Nah, yuk duduk bareng sama LabKreatif buat bongkar apa aja sih yang bikin copywriting buat sosial media itu beda.
Mengapa Copywriting Sosial Media Berbeda?
Copywriting untuk sosial media memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari platform lain:
- Waktu perhatian yang sangat singkat. Kalau konten ga menarik selama lima detik, audiens fix ‘cabut’!
- Kompetisi konten yang intens
- Format yang beragam untuk tiap platform
- Algoritma yang terus berubah
Itulah mengapa kamu membutuhkan strategi khusus untuk menangkap perhatian dan menggerakkan audiens di sosial media.
Beberapa Tips Copywriting di Sosial Media
1. Sesuaikan Gaya dengan Platform
Setiap platform sosial media memiliki “bahasa” sendiri. Pastikan copy-mu selaras dengan karakter platform yang kamu gunakan.
2. Mulai dengan Kalimat Pembuka yang “Scroll-Stopping“
Kamu hanya punya 1-2 detik untuk menarik perhatian. Mulailah dengan kalimat yang mengejutkan, pertanyaan provokatif, fakta mencengangkan, atau statement kontroversial.
Contoh: “90% strategi sosial media gagal karena satu kesalahan ini. Apakah kamu melakukannya juga?”
3. Gunakan Bahasa Percakapan
Sosial media adalah tempat bersosialisasi, bukan seminar formal. Tulis seperti kamu berbicara dengan teman. Gunakan “kamu”, bukan “Anda” (kecuali untuk konteks tertentu).
4. Manfaatkan Storytelling Mini
Cerita mini dapat dikemas dalam beberapa kalimat saja. Format sederhana: situasi > konflik > resolusi. Otak manusia secara alami tertarik pada narasi.
5. Integrasikan Hashtag
Hashtag bukan sekadar penghias, tapi alat untuk meningkatkan jangkauan. Riset hashtag yang relevan dengan niche-mu, tapi jangan berlebihan, 3-5 hashtag sudah cukup daripada 30 hashtag random.
6. Maksimalkan Call-to-Action (CTA)
Setiap post harus memiliki tujuan jelas. Apa yang kamu inginkan dari audiens? Contoh: Double tap jika setuju, Tag teman yang butuh ini, Share pengalamanmu di kolom komentar, atau Swipe up untuk info lebih lanjut
7. Manfaatkan FOMO (Fear of Missing Out)
Dorong tindakan cepat dengan menciptakan sensasi urgensi atau eksklusivitas, seperti: “Besok diskon terakhir” atau “Cuma hari ini, free gift buat 1000 followers pertama”
8. Gunakan Emoji
Emoji meningkatkan engagement hingga 25%! 👍🏻
9. Test dan Iterasi
Tidak ada formula sempurna untuk semua brand. Pantau metrik engagement, identifikasi pola konten yang berperforma baik, dan terus eksperimen.
Agak ganjil juga ya tipsnya hanya sembilan….sebetulnya kami punya banyak tips sih. Mungkin untuk tips lanjutannya yang lebih advance bisa hubungi LabKreatif di https://labkreatif.com/kontak/, tapi disclaimer dulu kalau nanti terjadi perkembangan yang pesat dari bisnismu jangan lupa untuk traktir kami kopi susu!