Dalam dunia digital marketing, istilah content writing dan copywriting sering digunakan secara bergantian. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari tujuan, gaya penulisan, maupun hasil yang diharapkan. Jika kamu sedang membangun strategi pemasaran digital, memahami perbedaan antara keduanya akan membantumu menentukan mana yang lebih dibutuhkan.
Apa Itu Content Writing?
Content writing adalah proses penulisan konten informatif yang bertujuan untuk memberikan nilai kepada pembaca. Konten yang dihasilkan biasanya lebih panjang, mendalam, dan bertujuan untuk mendidik, menghibur, atau membangun hubungan dengan audiens.
Ciri-ciri Content Writing
- Fokus pada edukasi dan informasi
- Berisi artikel panjang, blog, atau panduan mendalam
- Meningkatkan SEO (Search Engine Optimization) untuk meningkatkan visibilitas di mesin pencari
- Bertujuan membangun kepercayaan dan loyalitas audiens
Contoh Content Writing:
- Artikel blog tentang “Cara Meningkatkan SEO Website untuk Pemula”
- Panduan langkah demi langkah untuk menggunakan suatu produk
- Whitepaper atau e-book tentang tren industri
- Artikel storytelling untuk membangun brand awareness
Apa Itu Copywriting?
Sebaliknya, copywriting lebih berorientasi pada persuasi dan konversi. Teks yang ditulis dalam copywriting bertujuan untuk menarik perhatian, membangun urgensi, dan mendorong pembaca untuk mengambil tindakan tertentu, seperti membeli produk, mendaftar ke email list, atau mengklik tautan.
Ciri-ciri Copywriting
- Fokus pada persuasi dan penjualan
- Kalimat singkat, langsung ke tujuan, dan menarik perhatian
- Menggunakan teknik psikologi untuk membujuk pembaca
- Bertujuan untuk meningkatkan konversi dan penjualan
Contoh Copywriting:
- Headline iklan: “Diskon 50%! Beli Sekarang Sebelum Kehabisan!”
- Caption Instagram: “Siap tampil glowing? Coba skincare terbaik dari kami. Order sekarang!”
- Landing page produk dengan CTA (Call to Action) yang jelas
- Slogan atau tagline brand seperti “Just Do It” dari Nike
Mana yang Lebih Dibutuhkan?
Jika bisnismu ingin membangun brand awareness, meningkatkan traffic website, dan membangun kredibilitas di mata audiens, content writing adalah pilihan yang tepat. Namun, jika tujuanmu adalah meningkatkan penjualan, menarik perhatian pelanggan, dan mendorong tindakan cepat, maka copywriting lebih cocok.
Idealnya, strategi pemasaran digital yang efektif menggabungkan keduanya. Misalnya, sebuah bisnis bisa menggunakan content writing untuk menarik pengunjung ke website melalui artikel SEO, lalu menggunakan copywriting di halaman produk atau iklan untuk mengubah pengunjung menjadi pelanggan.
Jadi, sebelum menulis konten untuk bisnis atau brand-mu, tentukan dulu tujuan utamamu. Mau membangun awareness atau meningkatkan penjualan? Dengan memahami perbedaannya, strategi digital marketing kamu akan lebih efektif dan tepat sasaran. Yang pasti content writer dan copywriter LabKreatif selalu available untuk membantu kamu. Contact us now!